PART 1
SAKITNYA CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
Perasaan dimana tiada seorang pun tau. Perasaan yang membuatmu merubah segala aspek kepribadianmu untuk membuat orang itu tertarik padamu.perasaan yang membuatmu bahagia yang tak pernah kau temui sebelumnya. Perasaan yang sangat berarti melebihi apapun. Dimana ada dia disitu ada aku. Perasaan yang membuatmu menjadi saat ini, yang bermual ketika aku bertemu dengannya.
Soni adalah kakak kelasku. Anak yang cukup popular si SMA. Akuterpaut 1 tahun dengannya. Dia tampan, baik hati, ramah dan banyak menolong orang. Dia suka bermain basket oleh karena itu cewek-cewek di sekolah banyak yang tergila-gila padanya. Termasuk aku.
“ttriiiingggg” bel berbunyi. “aduch… telat lagi nich” sambil berlari. Aku dalah Suzy. Gadis berumur 16 tahun yang sekolah di SMA Citra Bangsa. Gadis setengah Chinese dan setengah Indonesia. Gadis ceria dan lugu yang ingin menemukan hal-hal baru di sekolah yang baru.
“braaakkk” buku-buku berjatuhan. “aduuchh… maaf aku yang salah, aku yang tak melihat” sambil mengambil buku-buku yang jatuh. Dan saat aku menoleh untuk melihat siapa yang aku tabrak. Ternyata dia Soni, kakak kelas yang selama ini aku puja. “oh… tidak apa-apa, aku juga yang salah, aku tak melihatmu” katanya. Hatiku berdetak kencang (deg deg deg deg 10/ dtk). Karena sangat gugupnya, aku langsung berlari dan tak disangka (bruuuakk). Aku malah menabrak pintu pagar sekolah. Huaaachhh… sangat memalukan, untung saja aku cepat tersadar dan melanjutkan lari sambil memegangi kepalaku. Dari jauh terdengar suara Soni “apakah kau baik-baik saja”. Sambil berlari aku menjawab “tidak apa-apa”.
Setelah tiba dikelas “hosh…hosh… Alhamdulillah gurunya belum dating”. Rani menyaut “ lagi-lagi telat, untung saja sedang ada rapat adiwiyata. Kalau tidak kau akan mati ditangan guru killer itu”. rani adalah sahabat dekatku. Dia selalau menjadi teman sekelasku sejak SMP. “kau ini selalu mendramatisir. Aku takkan mati ditangannya, mungkin aku hanya disuruh terjun dari atas genteng. Hahaha” kataku. “kalau aku terlalu mendramatisir, lalu kau ini apa??? Tanya Rani. “aku adalah cewek imutyang suka bercanda” kataku sambil tersenyum. “lagi-lagi kumat dech, lebaynya..” saut Rani. “hehehehe… lebaynya cumin sekecil ini kok” sambil mengukur besarnya kelebayanku dengan jari. “eh, kamu tau gak???” kataku. “ya gak taulah…!!! Kamu kan belum cerita?” kata Rani.”capek dech… jadi anak itu jangan polos-polos amat! Kasihan orang yang bicara ke kamu.” Kataku. “hehehe… iya-iya…” sambil tersenyum. “aku tadi menabrak Soni dan hal memalukannya lagi, karna aku terlalu gugup, aku malah berlari dan menabrak pintu gerbang sekolah. Huuh… aku sangat malu sekali” kataku. “wach… tapi itu bagus sekali, akhirnya kau bisa melihatnya dari dekat” kata Rani. “iya sich…” kataku sambil tersenyum. “tak apalah, ini kan baru parmulaan” kata Rani. (sreett…srettt) semua siswa pada berlari ke bangkunya masing-masing. Dan guru pun tiba di kelas. Pelajaranpun dimulai.
#************************************#
(ttriiiinggg)”hore….” Bel berbunyi. Sorak-sorai mewarnai bel pulang sekolah. “eh Ran, ayo kita lihat anak cowok latihan basket” kataku. “ah… kau cumin cari2 alasan aja ya..? ngomongnya mau lihat anak cowok latihan, padahal ada niat terselubung!! Kamu ingin ketemu di kan???” kata Rani. “heheheh… kamu tau aja sich!!! Kataku sambil malu2 kucing.
#************************************#
Malihat wajahnya bermain basket. Serasa hatiku ingin melayang semakin tinggi semakin tinggi dan duarrr. “ah… gara2 kau mengagetkanku aku jadi pusing nich” kataku. “kau ini, kerjaanya melamun aja dan berkhayal yang aneh-aneh” saut Rani. “ kyk gak tau aku aja” jawabku. “lihat tuch… Sono sepertinya mau ke sini”. Kata Rani. “ah gak mungkin, jangan bercanda ge tuch….” kataku. “aku serius, lihat tuch…” (deg deg deg deg) jantungku berjalan lambat. Tanganku gemetar. Tetesan keringatku bercucuran. Dan di mulai mendekatiku. Dan tiba2… ternyata dia cumin lewat saja untuk menghampiri temannya yang berada jauh dibelakangku. Huch… bikin salting aja. Sekejab dari belakang terlintas seseorang yang berjalan dan berdiri didepanku. Itu Soni. “ini gantungan kuncimu , ini terjatuh saat pagi tadi” kata Soni. Aku hanya terengah dan diam saja. Aku tersadar saat Rani menepuk pundakku. “ehh… iya terima kasih” sautku.”aku latihan dulu ya???” kata Soni. “iya” sautku. “Ran… dia bicara padaku” kataku dengan suara rintih dan wajah tersirat penuh kebahagiaan. “aku tau, dia kan baru saja melakukannya didepan mataku.” Berkata dengan polosnya. “ah… kau ini, mana ekspresimu? Kataku. Setelah melihat latihan basket sepuasnya. Kita pun pergi pulang bersama.
#**********keesokan harinya, saat istirahat*************#
Aku berjalan sambil membaca novel yang kupegang. Berjalan tak tentu arah, berjalan megikuti langkah yang membawaku tanpa tujuan. Hingga sampailah aku dipinggir lapangan basket. “awas” (bruakkk…) langkahku terhenti dan semuanya menjadi gelap. Aku bertanya-tanya apa yang terjadi?. Saat aku mulai tersadar, mataku terbuka perlahan-lahan. Dan yang terlihat adlah wajah Soni. Dalam hati aku berkata “ ini mimpi yang sangat indah, aku tak mau terbangun dari mimpiku ini.” “apa kau tdk apa2 ??? Sadarlah dan buka matamu!!!” Tanya Soni. “mengapa dia berkata seperti itu? memangnya apa yang terjadi??? Iikan mimpi??? Gumamku. Dan saat aku benar2 tersadar. Aku terhentak bangun dari tempat tidur. “aaucch… kepalaku sakit. Apa yang terjadi?” tanyaku. “maaf, kau terluka dan terkena bola yang tak sengaja ku lempar ke tempat kau berada. Karna kau pingsan, aku langsung menggendongmu ke UKS ini. Tak taukah kau? Kau harus menurunkan berat badan mu sedikit.” Kata Soni sambil tersenyum. Sedangkan aku masih berusaha untuk menyadarkan diri. “kepalaku masih pusing.” Kataku. “minumlah air ini (sambil menyodorkan sebotol minuman) dan tetaplah berbaring”kata Soni. Aku pun menurutinya. “bruakkk…” Rani tiba2 menabrak pintu UKS karena tergesa-gesa mau melihat keadaanku. Karna kelakuannya, aku dan Soni pun tersenyum. Secepat kilat, dia pun berdiri dan berkata “ apa kau tidak apa2 Suzy?.” Jadi namau Suzy??? Sangat unik sekali cocok denganmu. Karna kau sudah ada teman yang menemanimu disini. Aku kan kembali untuk melanjutkan latihanku.” Kata Sony. “iya terima kasih” jawabku. “cepat sembuh ya…!!!” kata Soni. Dengan hebohnya Rani berkata “ciye..ciye..ciye.. so sweat banget, saat kau pingsan dia langsung menggendongmu lhoowww… pangeran tampan menyelamatkan putrid yang cantik”. Dengan rasa senang dan tersipu malu aku hanya tersenyum mendengar celotehan Rani itu.
”ttriiinggg” bel berbunyi. Karna Rani sedang ada urusan yang penting dan aku pun sudah baikkan. Aku berniat untuk pulang sendirian. Di tengah perjalanan tak diduga-duga dari belakang melintas sepeda motor dan berhenti seketika disampingku. Karna penasarannya kepalaku ku putar perlahan-lahan. Dan yang ku lihat adalah Sony. Dalam hati aku menjerit “ ahhh…. Soni menghampiriku” rasanya aku ingin melompat-lompat karna kegirangan tapi aku tahan karna menjaga sikapku di depan Soni. “ mari aku antar, aku ingin menebus kesalahanku tadi” kata Soni. “jangan begitu, itu bukan salahmu, lagian itu hanya kecelakaan. Jadi santai aja” kataku. “tapi tak apa kan kalau aku mengantarmu”. (mau banget) kata hatiku. “emmh… baiklah kalau kau memaksa”kataku. Dan aku pun diantarnya sampai ke tempat tujuan.
#**************keesokan harinya******************#
“Suzy…. bagaimana keadaanmu??? Terus kemarin kamu pulang sendirian??? Kamu kan gak bawa sepede motor??? Kata Rani terengah-engah. “kemarin aku diantar Soni kok. Bahagianya aku sampai2 aku merasa banyak bunga2 berjatuhan diatas kepalaku” jawabku. “emmmhhh… irinya aku. Kapan aku bisa sepertimu? Kata Rani. “ tunggulah pasti akan tiba saat untukmu” kataku. “wach… bicaramu kayak orang yang udah tua aja” saut Rani. “ kamu itu dibilangin orang dewasa kok jawabnya kayak begitu” berlagak sok dewasa. “mulai dech… lebaynya…” saut Rani. Dan semuanya tertawa lepas karena canda masing2. Persahabatan yang begitu erat mengikat mereka. Persahabatan yang bisa berbagi kesenangan dan kesedihan. Persahabatan yang mengerti, memahami dan mempengaruhi masing2 untuk bersatu dan takkan terpisahkan. Sungguh persahabatan yang diidamkan orang yang melihatnya.
“Tttriiing” bel istirahat berbunyi. “ayo kita ke kantin, cacing diperutku sudah membuat koser nich” kata Rani. “baiklah” jawabku. Saat di tengah perjalanan, aku melintasi kelas Soni dan apa yang terjadi?. Aku melihat Soni menyatakan cintanya pada seseorang. (aaaahhhhhh….. tidaaakkkk).
BERSAMBUNG……..
0 komentar:
Posting Komentar